Posted by : Kuro_michiru
Senin, 13 April 2015
Fate/stay night – Unlimited Blade Works (aku baru nyadar cara penulisan judulnya yang semestinya) merupakan film animasi layar lebar yang mengadaptasi rute Tohsaka Rin, dari game/visual novel sangat terkenal, Fate/stay night.
Dirilis awal tahun 2010 oleh panitia Fate-UBW Project, dengan animasi yang diproduksi oleh Studio DEEN, movie ini mewujudkan pengharapan fans untuk bisa melihat rute UBW dalam bentuk animasi.
“I am the bone of my sword, steel is my body, and fire is my blood…”
Permulaan UBW mengisahkan awal keterlibatan sang tokoh utama, remaja lelaki yang suka menolong, Emiya Shirou, dalam kompetisi Holy Grail War (perang cawan suci) yang berlangsung di kota tempat tinggalnya, Fuyuki.
Tujuh orang penyihir terpilih yang disebut ‘Master‘
akan mulai saling membunuh, sesudah ketujuh penyihir tersebut berhasil
memanggil semacam roh pahlawan legendaris yang disebut ‘Servant.’ Servant pada dasarnya akan digunakan sebagai familiar
dan menjadi faktor utama kekuatan mereka. Pasangan Master-Servant
terakhir yang masih tersisa akan memenangkan artefak sihir Cawan Suci,
yang konon berpotensi mengabulkan permohonan apapun yang diminta oleh
pasangan yang memenangkannya.
Pada suatu malam, Shirou tanpa sengaja menyaksikan pertarungan yang berlangsung antara Servant Lancer dan Servant Archer.
Akibat aturan bahwa tak ada saksi mata yang boleh dibiarkan hidup,
sasaran Lancer beralih ke Shirou, dan Shirou segera menjadi korban
kekuatan tombak Gae Bolg yang Lancer miliki.
Merasa bertanggung jawab atas keterlibatannya, dan didorong perasaan
mendalam yang dipendamnya, Tohsaka Rin, teman sekolah Shirou yang
ternyata merupakan Master dari Archer, dengan nekat melanggar aturan
untuk mencoba menyelamatkan nyawanya. Menggunakan sisa kekuatan kristal
ajaib, yang sebelumnya telah ia gunakan sebagai katalis untuk memanggil
Archer, Rin berhasil menyelamatkan nyawa Shirou. Tapi tindakan Rin malah
turut menyeret Shirou ke dalam pertarungan hidup mati yang kemudian
mengubah hidupnya untuk selama-lamanya.
Lancer kembali memburuh Shirou. Tapi Shirou dengan tanpa sengaja kemudian berhasil memanggil sekaligus mengikat kontrak dengan Servant Saber.
Kini diakui secara resmi sebagai seorang Master, Shirou, yang
sebenarnya enggan bertarung, jadinya harus berhadapan dengan Rin sebagai
sesama Master dalam Perang Cawan Suci.
Namun sesudah melihat sendiri ketidakberdayaan mereka sampai menghadapi Servant Berserker yang dimiliki Illyasviel von Einzbern,
Shirou dan Rin memutuskan untuk menjalin kerjasama sampai Berserker
kelak berhasil mereka kalahkan. Bersama, keduanya berhadapan dengan
serangkaian Servant lain. Dimulai dengan Servant Rider, yang hendak menjadikan para siswa di sekolah mereka sebagai tumbal kekuatan; Servant Caster, yang ternyata merencanakan hal serupa; serta Servant Assasin, yang memiliki kesetiaan tidak lain kepada sesama Servant, yakni Caster.
Bersama Saber, Shirou dan Rin terikat kesepakatan untuk meminimalkan
sebisa mungkin korban dari pihak orang-orang tak berdosa. Tujuan mereka
adalah untuk mencegah terjadinya kerusakan besar seperti yang pernah
menimpa Fuyuki dalam tragedi kebakaran misterius sepuluh tahun
sebelumnya. Namun tingkah laku Archer—yang menyatakan diri telah
kehilangan ingatan akan jati dirinya yang asli—semakin lama semakin
mencurigakan.
Meski Shirou dan Rin berhasil bertahan dalam persaingan yang terjadi,
kekuatan Caster seiring dengan waktu ternyata semakin tak terbendung.
Tapi situasi tiba-tiba berkembang ke arah tak terduga dengan kemunculan Gilgamesh, Servant kedelapan yang semestinya tak ada. Dengan terkuaknya kelicikan Kotomine Kirei
yang menjadi juri Perang Cawan Suci, serta kenyataan bahwa artefak
Cawan Suci sebenarnya telah korup, harapan terakhir untuk menyelamatkan
semuanya jatuh ke tangan Shirou dan Rin.
Shirou harus berhasil menguasai Reality Marble yang dipelajarinya dari Archer, Unlimited Blade Works, yang merupakan satu-satunya kekuatan yang mampu menandingi Noble Phantasm Gates of Babylon yang dimiliki Gilgamesh, yang kini hanya memiliki satu keinginan tunggal untuk menghancurkan segala-galanya.
“…Unknown to death, nor known to life…”
Di game-nya, Unlimited Blade Works dipandang sebagai rute paling sarat aksi dan paling penuh kejutan di Fate/stay night.
Tokoh utama wanita rute ini, Tohsaka Rin tak diragukan merupakan salah
satu tokoh anime paling populer dalam dekade terakhir. Dua hal tersebut
menjadikan rute ini secara argumentatif lebih ‘dikenang’ dibandingkan
dua rute lainnya.
Movie ini pada dasarnya merupakan ringkasan apa-apa
yang terjadi dalam game-nya. Segala adegan aksi yang hanya tergambar
‘statis’ dalam game secara memuaskan tertuang dalam animasi halus dan
cepat. Adegan-adegan aksi keren ini menjadi daya tarik utama movie
ini. Sedangkan kekurangannya, mungkin terdapat pada eksekusi cerita.
Sebab dengan durasinya yang terbatas, hanya mereka-mereka yang
sebelumnya sudah memiliki pengetahuan tentang cerita Fate/stay night yang bisa menikmati sisi-sisi positif movie ini secara penuh.
Kelemahan lain yang movie ini adalah bagaimana ia mengandalkan
rute-rute lainnya untuk menjelaskan aspek-aspek cerita yang tak
terjelaskan di dalamnya. Pertanyaan-pertanyaan menyangkut siapa
sebenarnya Saber, mengapa ia memiliki kesetiaan penuh terhadap Shirou,
atau soal mengapa Cawan Suci kini tak dapat mengabulkan permohonan lain
selain kehancuran, sejak awal memang hanya diceritakan pada dua rute Fate/stay night lainnya: Fate (rute pertama) dan Heaven’s Feel (rute ketiga). UBW sendiri merupakan rute kedua yang sedikit detil plotnya memiliki kaitan langsung dengan apa yang telah diceritakan dalam Fate.
Hal ini mungkin akan memunculkan kebingungan bagi penonton baru. Tapi
karena yang film layar lebar ini tonjolkan sejak awal adalah aksinya,
hal ini jadi bukan suatu kekurangan yang mayor.
Dalam implementasi ke movie ini, perkembangan hubungan
antara Shirou dan Rin sebagai teman seperjuangan terkesan sedikit
dipaksakan. Masa lalu Rin dengan ayahnya, yang melandasi motivasinya
yang kompleks, pada akhirnya tak banyak disinggung. Demikian pula
landasan keterikatan antara Shirou dengan Saber dan Ilya, yang
sebenarnya berawal dari keterlibatan mendiang ayah angkat Shirou
sendiri. Adegan kejar-mengejar terkenal antara Shirou dan Rin di sekolah
sialnya sepenuhnya absen (padahal itu adegan kesukaanku). Lalu penggambaran sederhana Rin sebagai tsundere
sayangnya sepenuhnya menghapus keengganan dan sikap ofensifnya untuk
melibatkan Shirou dan Saber dalam perang. Interaksi antara Rin dan
Shirou—yang dilandasi rumitnya perasaan Rin terhadap idealisme
Shirou—sayangnya kurang ditonjolkan. Padahal menurutku di situlah
konflik utama yang menjadi daya tarik terbesar rute UBW; yaitu pada
bagaimana Shirou menemukan ‘kompromi’ antara idealisme yang ia usung
dengan kenyataan yang dihadapinya di dunia.
Ilya hanya ditampilkan sebagai karakter loli. Masa lalunya bersama Berserker juga tak disinggung.
Dua tokoh Matou Sakura dan Fujimura Taiga juga hanya tampil sekedarnya sebagai tokoh minor.
Untungnya, fokus lain dari UBW, yakni hubungan persaingan
antara Shirou dan Archer, lumayan diangkat ke permukaan. Bagaimana
Archer membenci Shirou dengan segala kenaifannya lumayan tertuang. Tapi
rasa permusuhan alami keduanya dengan Gilgamesh menurutku semestinya
bisa digali lebih dalam lagi.
Titik positif film ini, yakni adegan-adegan pertarungannya, sekali
lagi, benar-benar layak mendapat perhatian. Adegan-adegan pertarungan
pedang pada saat Reality Marble UBW diaktifkan benar-benar menjadi
tontonan aksi yang memuaskan dan enak dilihat. Melihat adegan-adegan
pertarungan ini saja sudah cukup mengatakan anime ini memuaskan.
…Seenggaknya, demikian kasusnya buatku.
“So as I pray, ‘Unlimited Blade Works.’ “
Kurasa, cuma ada dua alasan utama mengapa UBW dianimasikan.
Satu, karakter Tohsaka Rin. Dua, teka-teki tentang identitas asli
Archer—yang dengan sedikit menyebalkan tak diceritakan dalam seri TV
anime-nya. Mengacu pada dua alasan tersebut, sudah jelas sekali bahwa
film layar lebar ini lebih diperuntukkan bagi para fans. Tapi
mereka-mereka yang sedang ingin melihat sesuatu yang keren, atau sekedar
ingin tahu sedikit banyak tentang garis besar FSN, mungkin akan terpuaskan saat menonton ini juga kok.
Dari kualitas cerita, kepuasan mengikuti cerita UBW di film ini sama
sekali tak sebanding dibandingkan kepuasan menamatkan rute UBW di
game-nya. Tapi mereka-mereka yang gregetan karena merasa UBW di game
semestinya lebih ‘keren’ lagi (bukan berarti yang di game masih belum
cukup keren sih), kurasa akan terpenuhi keinginannya melalui film ini.
Penilaian
Konsep: B; Visual: A+; Audio: B+; Eksekusi: C+; Perkembangan: B-; Kepuasan Akhir: B-
(Buat yang mau tahu, Reality Marble merupakan sebutan untuk sihir
dahsyat yang mewujudkan ‘dunia’ di dalam diri seseorang. Ini agak serupa
dengan kemampuan Marble Phantasm yang Arcueid miliki di Tsukihime,
yang mampu memanifestasikan visi di dalam alam. Tapi penjelasannya
bakal panjang dan ribet, jadi kucukupkan saja sampai di sini.)
Video: 1280x720 H264-10 bit @crf 18 | 848x480 H264-10 bit @crf 20
Audio: Jepang 2ch-AAC 48 KHz @q0.7
Takarir: Bahasa Indonesia - Silky (Modifikasi-Lokalisasi)
Durasi: 1 jam 45 menit
Ukuran berkas: 2.01 GB (720p) | 770 MB (480p)
Audio: Jepang 2ch-AAC 48 KHz @q0.7
Takarir: Bahasa Indonesia - Silky (Modifikasi-Lokalisasi)
Durasi: 1 jam 45 menit
Ukuran berkas: 2.01 GB (720p) | 770 MB (480p)
Ni yang pengen download :
480p : Fate_Stay_Night_-_Unlimited_Blade_Works_[BD][480p-AAC][507B5FB3].mkv
[Torrent] | [Tusfiles] | [Acefile] | [Miloshare] | [Hugefiles] | [Firedrive] | [Skrip + FONTs]
[Torrent] | [Tusfiles] | [Acefile] | [Miloshare] | [Hugefiles] | [Firedrive] | [Skrip + FONTs]
780p : Fate_Stay_Night_-_Unlimited_Blade_Works_[BD][720p-AAC][4947F629].mkv
[Torrent] | [Tusfiles] | [Acefile] | [Miloshare] | [Hugefiles] | [Firedrive] | [Skrip + FONTs]
[Torrent] | [Tusfiles] | [Acefile] | [Miloshare] | [Hugefiles] | [Firedrive] | [Skrip + FONTs]
Tanks For : moesubs.com